Rabu, 15 Februari 2012

logika

Proposisi
Telah kita ketahui, logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya. Premis-premis dimana logika bergelut berupa pernytaan dalam bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-rumus.
Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan , perintah, harapan cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun benyuk negative.
Sekarang bagaimanakah mengukur benar atau salahnya suatu proposisi? Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya, seperti:
Mangga adalah buah-buahan.
Kuda adalah hewan.
Ayah adalah orang laki-laki.
Kata hewan pada contoh kuda adalah hewan pengertiaanyan sudah terkandung pada subyek kuda. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuian baru. Proposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
Proposisi sinetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti:
Papaya ini manis.
Gadis itu gendut.
Onassis adalah kaya raya.
Kata manis pada proposisi gadis ini manis pengertiannya belum terkandung pada subyeknya yaitu gadis. Jadi kat manis merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui peeengalaman. Proposisi menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: proposisi, kategorik, proposisi hipotetik dan proposisi disyungtif.
Proposisi kategorik adalah proposisi yang bmengandung pernyataan tanpa adanya syarat,seperti :
Hasan sedang sakit.
Anak-anak yang tinggal diasrama adalah mahasiswa.
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu termsubyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara termsubyek dan term predikat. Sekarang perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
 Proposisi universal : semua tanaman membutuhkan air.
 Proposisi particular : sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
 Proposisi singular : seorang anak yang bernama Hasan adalah seorang Guru.
Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quanifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisi:
 Proposisi universal : tanaman membutuhkan air.
 Proposisi particular : manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
 Propopsisi singular : Hasan adalah Guru.
Dalam proposisi tanaman membutuhkan air, meskipun quantifier-nya tidak dinyatakan yang dimaksud semua tanaman, karena tidak satu tanaman, karena tidak satu tanamanpun tidak membutuhkan air.
Kopula adalah kata yang menegaskan hubungan term predikat baik hubunga mengiakan maupun hubungan mengingkari. Bila ia berupa adalah berarti mengiakan dan bila berupa tidak bukan atau tidak bukan atau tak berarti mengingkari. Kopula manentukan kualitas proposisinya.
Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu:
 Universal positif, seperti: semua manusia akan mati.
 Particular positif seperti: sebagian manusia adalah Guru.
 Singular positif, seperti: Rudi adala pe

























































Tete.
Ev gerdanus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar