Tentunya setelah membaca buku ini, kita sebagai pembaca ada hal-hal yang didapatkan baik itu menurut kita berguna atau bahkan kita tidak sependapat dengan sipenulis buku yang kita baca. setelah dibaca tentunya ada ulasan-ulasan yang dikemukakan oleh para pembaca baik itu bersifat positip maupun negative.
Setelah saya membaca buku ini, buku ini terdiri dari 4 bagian besar. Dimana setiap bagian memiliki bab-bab yang membahas pokok pokok besar dalam setiap bagiannya. Bagian-bagian terbut membicarakan yaitu :
Bagian I : Perencanaan dan Manajemen Pendidikan Nasional
Bagian II : Beberapa Kasus Manajemen Pendidikan Nasional
Bagian III : Kesenjangan Dunia Pendidikan Dewasa ini
Bagian IV : Sistem Pendidikan Nasional dalam Era Industri
Menurut penulis buku Prof Dr. Tilaar untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan erat kaitannya dengan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada. Beliau beranggapan bahwa para pendidik Indonesia yang tersebar di pelbagai penjuru tanah air perlu menyadari pentingnya konsep-konsep manajemen pendidikan yang diterapkan dalam situasi dan kondisi sosial ekonomi yang serba tidak merata.
Dalam buku ini dibicarakan selain bersifat filosofis juga menyangkut masalah yang bersifat praktis, mengingat perlunya manajer-manajer pendidikan yang terampil agar mampu menghadapi masalah yang serius yang timbul ditengah-tengah masyarakat dan mampu menanggulanginya dalam rencana pembangunan jangka panjang.
Dalam proses belajar-mengajar di buku ini di tuliskan menyangkut : proses belajar, lingkungan evaluasi dan pengawasan. Ringkasnya mengatakan bahwa dalam proses belajar yang sudah ditentukan oleh pendidikan nasional, semuanya tidak dapat dilaksanakan disetiap daerah. Dalam penetapan tujuan nasional yang akan dicapai setiap lembaga pendidikan boleh saja, tetapi untuk pencapaian tujuan ini melalui proses pembelajaran tidak boleh disamaratakan, sehingga perlu diperhatikan keadaan lingkungannya.
Penulis mengatakan bahwa lingkungan adalah sumber belajar yang pertama dan utama. Proses belajar-mengajar yang tidak memperhatikan lingkungan, bukan hanya menjauhkan peserta didik dari sadar lingkungan, juga tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.
Untuk mencapai hasil yang baik dan untuk mengetahui apakah tujuan sudah dapat tercapai perlu diadakannya evaluasi dan pengawasan. Sebab evaluasi merupakan alat legitimasi pemerintah pusat dalam rangka mengejar, meningkatkan atau mempertahankan standar nasional. Evaluasi nasional dalam rangka pembinaan sistem pendidikan nasioanl tetap merupakan keharusan. Dan keharusan itu tetap pada tujuannya yang intrinsik yakni memantau mutu pendidikan nasional dan bukan mempunyai makna di luarnya. Tilaar mengatakan bahwa yang penting ialah evaluasi belajar mengajar di sekolah, terutama untuk pendidikan dasar, sedangkan evaluasi nasional adalah evaluasi diagnostik dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional.
Dalam buku ini melampirkan pasal-pasal/UU peraturan tentang pelaksanaan penyerahan sebagian dari urusan pemerintah pusat dalam lapangan pendidikan, pengajaran dan kebudayaan kepada provinsi-provinsi. Di dalam buku ini, pasal-pasal dan bab-babnya tertulis dari halaman 50-55. Peraturan pemerintah republik Indonesia tentang pendidikan dasar halaman 56-66. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar halaman 67-74.
Peranan lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat masa depan dimana masyarakat sebagai : kemitraan, pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggraan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Jati diri, melihat dari peran masing-masing lembaga pendidikan yaitu Pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan SISDIKNAS. PGRI adalah merupakan suatu organisasi profesi yan tumbuh dari kancah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Cita-cita PGRI tidak dapat dipisahkan dari cita-cita Republik Proklamasi. Ada dua rangkaian nilai yang diemban oleh PGRI : nasionalisme dan patriotism. Kedua nilai ini merupakan nilai perjuangan. Pelaksanaan kedua rangkaian nilai yang dapat dianggap sebagai jati diri dari lembaga pendidikan PGRI.
Dalam bab IV yang membicarakan tentang peranan pendidikan tinggi masa depan, Tilaar berpendapat suatu pandangan mengenai salah satu aspek pengembangan pendidikan tinggi dalam mengantisipasi perubahan masyarakat ialah yang berkaitan dengan pengelolaannya. Pengelolaan berkenan dengan mobilisasi sumber agar lembaga pendidikan tinggi itu dapat berprestasi semaksimal-maksimalnya sesuai dengan harapan yang diinginkan masyarakat dari lembaga itu. Ada kemungkinan bahwa struktur kelembagaan pendidikan tinggi perlu disesuaikan kembali sesuai dengan perkembangan zaman.
Untuk mencapai hasil dan kesetaraan antara yang dididik dengan pendidik, apabila untuk guru SD telah dituntut pendidikan universitas selama beberapa tahun, maka dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun perlu dipersiapkan guru dengan latar belakang pendidikan S1 sebagai persyaratan dasar.
Topik yang membicarakan sistem pendidikan nasional bagi masyarakat industri modern. Menjelang dua puluh lima tahun usaha Indonesia dalam pembangunan nasional khususnya dalam sektor pendidikan, telah membuahkan banyak hasil yang membesarkan hati disamping banyak masalah yang muncul baik yang telah diperkirakan sebelumnya dan masalah setelah hasil yang dicapai. Pendidikan menurut hakikatnya tidak akan terlepas dari situasi yang kritis, kecuali dalam masyarakat yang masih sangat terbelakang. Hal ini disebabkan pendidikan sebagai suatu lembaga sosial cenderung mempertahankan nilai-nilai yang diemban oleh masyarakat yang memilikinya, sementara itu proses perubahan terus berjalan disekitar lembaga itu.
TANGGAPAN
A. POSITIP
1. Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca khususnya para pendidik ataupun calon pendididik
2. Dengan membaca buku ini saya tahu baaimana untuk menciptakan proses belajar-mengajar yan menarik tentunya sesuai dengan buku dengan memperhatikan lingkingan, evaluasi dan pengawasan
3. Dengan membaca buku ini kita tahu tentang SISDIKNAS dan beberapa peraturan pemerintah tentang pendidikan.
4. Didalam buku ini dijelaskan apa itu globalisasi, humanisasi demokratisasi serta implikasinya dalam manajemen pendidikan nasional. Dimana proses informatisasi yang cepat karenakemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan di planit dunia semakin meluas dan sekaligus dunia ini semakin mengerut.
B. NEATIF
Buku ini menurut saya selaku pembaca sudah bagus, Dan saya tidak sesuai dengan pendapat Tilaar yang mengatakan bahwa yang membedakan manusia dengan binatang ialah kemampua manusia untuk belajar dan mengajar. Menurut saya binatang dapat belajar dan dilatih. Namun untuk perbedaanya mungkin saja manusia lebih cepat untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar